Promosi Makanan Melalui Festival

Banyak cara untuk mempromosikan makanan, di antaranya melalui pelaksanaan festival. Dalam setiap festival budaya Indonesia di Australia, aneka makanan Nusantara selalu menjadi pavorit. Bagi warga Indonesia, aneka jajajan dan penganan itu adalah obat rindu kampung halaman. Sementara bagi warga non-Indonesia, datang ke festival itu menjadi wisata kuliner yang menantang.


Salah satu komunitas yang konsisten melaksanakan festival makanan adalah Perhimpunan Warga Indonesia di Victoria (PERWIRA). Mereka mempunyai agenda rutin Satay Festival pada hari minggu  pertama di bulan Mei dan Food and Trade Festival (FTF) pada hari minggu ketiga di bulan Oktober. Kedua acara ini diselenggarakan di Box Hill Town Hall, Box Hill, Victoria.

Pada 19 Oktober 2014, FTF berlangsung meriah. Sejumlah warga Australia tampak di antara ratusan pengunjung yang hadir. Mereka tampak menikmati aneka makanan yang dijajakan di sejumlah stall.

“Saya sangat terhormat berada di festival ini,” ujar Dewi Savitri Wahab yang baru saja menempati posnya sebagai Konsul Jenderal  untuk Victoria dan Tasmania. “Inilah cara terbaik untuk mempromosikan Indonesia, melaluui festival yang menyajikan makanan, pakaian, maupun produk Indonesia lainnya.”

Warga Indonesia di setiap negara bagian di Australia, harus percaya bahwa festival makanan itu sangat penting. Diplomasi kuliner bisa menjadi ujung tombak yang melempangkan jalan diplomasi politik yang sering naik-turun dan bertegangan tinggi. Mari, kita dukung festival makanan Indonesia di mana pun di Australia dengan menyumbangkan ide, konsep, dan tenaga. Jika sebuah festival dianggap membosankan, mari kita rubah dengan terobosan-terobosan baru.

Anak-anak muda, ayo, perlihatkan kreativitasmu agar makanan Indonesia bisa jawara di Australia. Mengutip jargon populer Presiden Jokowi, kini saatnya kita kerja, kerja, dan kerja.