Profesor Wenny Rahayu, Srikandi Big Data

Profesor Wenny Rahayu, srikandi Indonesia yang menduduki jabatan Head of School Engineering and Mathematical Sciences di La Trobe University ini memiliki pribadi yang hangat dan ramah. Berbekal pendidikan dari Master of Information Technology (MIT) Swinburne University of Technology, Wenny menyelesaikan PhD di La Trobe University pada tahun 2000. Sempat kembali ke Jakarta selama dua tahun, pada akhirnya di tahun 2002 Wenny kembali menjejakkan kakinya di Australia, kali ini dengan titel sebagai lecturer untuk mata kuliah Database.

Wenny bercerita bahwa kecintaannya pada dunia IT, terutama di bidang database, dipicu oleh salah satu dosen yang menginspirasinya di mana bukan hanya berperan sebagai pembimbing akademik namun juga membantu dirinya membangun kepercayaan diri. Sosok leader yang dikaguminya itulah yang membentuk Wenny menjadi sosok yang dikenal sekarang, di mana ia mengaplikasikan pendekatan yang sama pada mahasiswanya.

Selama perbincangan, Wenny banyak bercerita mengenai proyek yang pernah dan saat ini ditangani. Dua di antaranya adalah big data integration dan predictive analysis, topik yang sangat berkaitan erat dengan database di dua bidang yang berbeda. Proyek big data integration bekerja sama dengan airline service di mana konsepnya adalah mengambil data dari beberapa sumber dan mengolahnya menjadi satu aplikasi sehingga dapat membantu proses membuat keputusan dalam waktu singkat. Sementara itu proyek predictive analysis merupakan proyek engineering, berupa aplikasi yang memberikan pesan peringatan bahwa sebuah mesin sudah membutuhkan maintenance dalam waktu dekat.

Bicara tentang suka duka peran yang dijalani, Wenny merasa perannya sebagai lecturer sangat berharga terutama di saat mahasiswanya sukses. “Beberapa bahkan menyempatkan diri berkunjung ke kantor saya sambil memperkenalkan keluarganya,” ceritanya. Di sisi lain, ia berucap bahwa kesulitan terbesar yang dialami adalah justru berkaitan dengan mahasiswa yang high achiever dan menemukan kenyataan bahwa jalan menempuh PhD tidak selalu mulus. Di sinilah Wenny menekankan pentingnya kerja keras dan sifat pantang menyerah.

Menutup perbincangan, Wenny menyampaikan beberapa tips dan trik untuk calon mahasiswa PhD. “Gigih dan terbuka. Harapan harus jelas dari awal, bahwa kita tidak akan selalu straightforward seperti saat mengambil gelar Master dan Bachelor. Bisa saja kita berusaha keras untuk menulis paper ternyata tidak diterima atau eksperimen tidak berhasil. Hasil kerja keras selama berbulan-bulan ternyata tidak benar. Kalau sesuatu tidak berjalan sebagaimana mestinya maka kita harus menemukan cara lain. Kalau ada tembok penghalang tidak harus selalu dihancurkan, tapi kita bisa cari jalan lain.”

Teks: Putri
Foto: Windu Kuntoro & Putri