Pola Makan Vegetarian: Baik bagi Tubuh dan Lingkungan

Jatuh pada tanggal 1 Oktober, World Vegetarian Day digagaskan oleh North American Vegetarian Society (NAVS) pada tahun 1977 demi mempromosikan gaya hidup vegetarian. Bagi orang Indonesia, konsep vegetarian memang masih sedikit asing. Dengan berbagai ragam masakan nusantara, tentu tidak mudah untuk mengubah gaya hidup menjadi seorang vegetarian. Lalu, mengapa banyak orang yang justru memilih menjadi vegetarian?

Sehat bagi tubuh dan lingkungan

Menurut analisis yang diterbitkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations), mengurangi konsumsi daging akan berdampak positif untuk isu perubahan iklim. Mengapa? Karena untuk memenuhi tuntutan konsumen, banyak sekali hutan-hutan yang dijadikan lahan berternak, terutama sapi dan kambing yang memerlukan lahan luas. Selain itu, merawat ternak pun memerlukan air dan pupuk yang banyak agar si ternak tumbuh besar sebelum disembelih. 

Melalui analisis ini, PBB tidak lantas serta-merta menyuruh masyarakat untuk seratus persen mengubah gaya hidup, namun lebih kepada memberi saran agar masyarakat dapat mengurangi asupan daging. Selain baik buat lingkungan, mengonsumsi banyak sayur-mayur memang baik bagi tubuh dan dapat mengurangi kecenderungan obesitas dan kolesterol.

Gado-gado

Kenali berbagai macam tipe vegetarian

Bagi seseorang yang sudah terbiasa makan daging setiap hari, tentu kebiasaan tidak dapat diubah dengan sekejap. Kuncinya adalah untuk mengenali tubuhmu dan melakukannya secara bertahap.

Kategori vegetarian pun ada beberapa tipe. Apa saja itu?

Pesco-vegetarian atau pescatarian: makanan hewani yang dimakan hanyalah seafood.

Pollo-vegetarian atau pollotarian: makanan hewani yang dimakan hanyalah daging unggas (ayam, bebek, burung).

Lacto-ovo vegetarian: tidak makan makanan hewani, kecuali telur dan olahan susu.

Lacto vegetarian: tidak makan makanan hewani, kecuali olahan susu.

Ovo vegetarian: tidak makan makanan hewani, kecuali telur

Vegan: tidak makan makanan hewani apapun.  

Bagi banyak orang, mengadopsi pola makan vegan secara instan tentu sulit. Maka itu, bisa dilakukan secara bertahap, contohnya dengan mengurangi mengonsumsi daging merah terlebih dahulu. 

Ternak sapi sedang merumput

Alternatif makanan hewani

Semakin banyaknya masyarakat yang menjadi vegetarian, semakin mudah untuk menemukan alternatif-alternatif bahan hewani. Sebenarnya jika dipikir-pikir, banyak bahan baku Indonesia yang masuk kategori vegetarian. Contohnya adalah tahu, tempe, singkong, dan juga buah nangka yang dapat diolah menyerupai tekstur “daging”. Banyak juga makanan Indonesia berbasis sayur yang masuk dalam kategori vegetarian, contohnya gado-gado, asinan, pecel dan pepes tahu.

Bagi kita yang rasanya belum kenyang jika tidak makan daging, daging imitasi menjadi salah satu solusi. Kesannya seperti “menipu” mulut dan pikiran kita – seolah-olah kita sudah makan daging, padahal “daging” itu terbuat dari bahan nabati. 

Banyak juga alternatif susu sapi, seperti contohnya susu kedelai, susu almond dan susu gandum. Tergantung merek dan cara pengolahannya, bahkan terkadang rasanya tidak terlalu berbeda dari susu sapi! 

Memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh

Sayur mayur dan buah-buahan pun pada umumnya mengandung kalori yang lebih rendah dari makanan olahan hewani. Maka itu, jika Anda beralih ke pola makan vegetarian, ada baiknya untuk menambah porsi makanan agar perut tetap kenyang dan nutrisi Anda tetap terpenuhi.

Sayur mayur memang kaya sekali akan vitamin dan nutrisi. Namun tidak dapat dipungkiri, ada beberapa nutrisi yang sulit didapat tanpa mengonsumsi olahan hewani. Maka itu, jika Anda vegetarian, dianjurkan untuk banyak makan olahan gandum dan kacang-kacangan agar memenuhi kebutuhan vitamin B12, dan sayuran seperti bayam dan brokoli yang kaya akan kalsium. 

Sayur mayur kaya akan nutrisi

Menjadi vegetarian sebenarnya relatif mudah. Dengan niat yang baik dan tekad yang kuat, menjadi vegetarian adalah gaya hidup yang positif untuk di jalankan – tidak hanya untuk tubuh namun juga lingkungan. Selamat menjalankan gaya hidup yang lebih sehat, Sobat OZIP!

Teks: Rachel Melisa

Foto: Berbagai sumber