Pintu Kemana Saja itu Bernama Buku

“Books are a uniquely portable magic.”― Stephen King, On Writing: A Memoir of the Craft

Sejak pecahnya wabah Covid-19 dan adanya larangan untuk bepergian kecuali dengan alasan esensial, kita lebih banyak menghabiskan waktu di rumah dari satu ruang ke ruang lain selama berbulan-bulan. Hal ini tentu membosankan bagi sebagian orang yang memang lebih nyaman menghabiskan waktu diluar rumah tanpa terkungkung tembok. Namun, seperti kutipan Stephen King diatas, buku adalah magis yang unik. Serupa pintu kemana saja milik Doraemon, dengan buku kita bisa “berpetualang” kemana pun yang kita mau. Raga mungkin tidak bisa melalangbuana ke tempat-tempat yang ingin kita tuju, namun pikiran kita mampu melakukannya. Dan semua itu memungkinkan dengan kehadiran buku. Karena itu tidaklah heran, buku adalah kawan terbaik bagi sebagian orang. Mungkin seperti itulah arti buku bagi gadis di sampul OZIP edisi Mei 2020, Joanna Michaelsen Hutagalung, dara berusia 24 tahun yang kini bekerja di National Australia Bank sekaligus lulusan Swinburne University ini. 

Buku sendiri, di era majunya teknologi seperti saat ini, hadir dalam berbagai format. Kita mengenal adanya buku digital disamping buku cetak yang telah muncul sejak lama. Tren toko buku maupun perpustakaan konvensional juga bergeser menuju masa daring atau online. Appstore dan Playstore di smartphone memungkinkan kita untuk mengakses maupun membeli buku yang bisa diunduh secara gratis maupun berbayar. Pun perpustakaan yang kini juga dapat ditemui dalam bentuk aplikasi, salah satu contohnya adalah aplikasi iPusnas milik Perpustakaan Nasional Republik Indonesia yang bekerjasama dengan pengembang aplikasi Aksamaraya. 

Dengan segala kemajuan ini, tidak bisa dipungkiri, teknologi menjadikan buku lebih portabel dan handy. Hal ini tentu saja memiliki plus dan minusnya. Semua kembali kepada preferensi masing-masing orang. Namun, kita semua sepakat bahwa buku mampu menjadi pintu kemana saja dan tiket istimewa untuk “keliling” dunia bagi setiap orang yang ingin membacanya. Apakah kamu salah satunya?

Teks: Mutia Putri

Foto: Windu Kuntoro