Petualangan Sanboarding di Moreton Island

Jika Anda berwisata ke Queensland, jangan lewatkan keseruan berselancar di atas papan di bukir-bukit pasir Pulau Moreton. Pulau Moreton berjarak tempuh empat jam dengan ferry dari Kota Brisbane. Saya dan seorang teman mengikuti sebuah grup tur yang kami temukan di internet. Kami berkumpul pukul tujuh pagi di Brisbane Transit Center, kemudian kami dijemput oleh sebuah bus besar yang akan mengantarkan kami berpetualang selama seharian penuh. Karena Pulau Moreton merupakan sebuah taman nasional, kami diwajibkan membayar AUD50 per orang untuk bisa mengakses pulau ini.

Anda tidak perlu khawatir akan merasa bosan selama perjalanan menuju Pulau Moreton, karena ada banyak pemandangan yang bisa dinikmati sepanjang perjalanan dan penumpang pun bisa duduk di lantai atas ferry ini untuk menikmati terpaan anginnya. Bagi Anda yang tidak sempat sarapan, tidak perlu khawatir karena ada banyak jenis pie, roti hangat, mie instan, dan berbagai jenis minuman bisa dipesan di dalam kapal, sehingga tentunya pengunjung pun bisa memanjakan perut selama perjalanan.

Semakin mendekati pulau, semakin tampak hiruk-pikuk wisatawan yang telah sampai terlebih dahulu. Banyak bapak-bapak muda yang membawa anak mereka memancing, pasangan muda-mudi berfoto selfie, dan anak-anak kecil yang membangun istana pasir. Kamipun sangat bersemangat dan tidak sabar untuk menghamburkan diri keluar ferry dan bergabung dengan wisatawan yang tengah menikmati aktivitas mereka.

Begitu keluar dari ferry, kami langsung dituntun menuju bus lain yang akan membawa kami mengitari pulau ini. Belakangan kami ketahui bahwa dibutuhkan mobil 4WD atau mobil dengan roda untuk area berpasir yang diizinkan untuk memasuki pulau ini, guna menghindari roda mobil terjebak di pasir. Jalanan di pulau ini memang sangat sempit dan berpasir, jadi jika ada satu mobil saja yang terjebak, perjalanan seluruh mobil lain di belakangnya akan ikut terhambat. Untuk menghindari hal ini terjadi, maka dibuatlah aturan tentang mobil dan roda ini.

Bus yang kami naiki berjalan menuju area bukit-bukit pasir. Tidak jarang kami dengar banyak sekali yang berteriak girang campur takut setiap kali bus kami melompat dan melalui jalanan pasir yang bergelombang.

Tidak lama kemudian, bus yang kami tumpangi berhenti dan parkir di sebuah area yang tampak seperti padang pasir putih. Kami tidak dianjurkan memakai alas kaki dan membawa benda berharga, karena dikhawatirkan akan terjatuh dan hilang di antara pasir-pasir saat kami meluncur dengan papan seluncur kami. Supir mengeluarkan seluruh papan seluncur dan memberikan tutorial singkat beserta tips dan trik terkait cara meluncur yang baik.

Pertama, tangan kita harus menggenggam bagian depan papan dan sedikit mengangkat bagian tersebut, sehingga kita bisa menghindari pasir menerpa wajah kita saat kita melaluinya. Sangat disarankan untuk menutup mulut dan memakai kacamata, sehingga pasir-pasir tidak memasuki area itu. Tetapi tentunya kami semua berteriak saat meluncur, jadilah kami merasakan gurihnya pasir putih di Pulau Moreton.

Kita perlu jalan menanjak sekitar 500 meter untuk sampai ke puncak bukit. Jarak ini terkesan singkat, tetapi mengingat cuaca yang sangat terik dan kering, ditambah lagi jalanan menanjak terjal, kami jadi berjalan sangat lambat dan merasa lelah. Belum lagi jalanan yang berpasir ini membuat kami mengeluarkan usaha berkali-kali lipat untuk sekadar melangkah di atasnya.

Begitu sampai puncak, kami pun secara otomatis mengantre untuk meluncur. Dengan bantuan dari tour guide, kami bisa meluncur dengan aman dan nyaman. Nah, bagi pengunjung yang ingin meluncur beberapa kali, disarankan untuk segera bergegas menaiki bukit lagi begitu mereka mendarat di bawah agar tidak tertabrak peseluncur berikutnya.

Setelah sekitar satu jam berseluncur, kami pun dibawa untuk melanjutkan rangkaian kegiatan tur lainnya yang juga sangat seru dan menyenangkan. Mungkin kisah selanjutnya akan saya ceritakan di episode lain perjalanan mengeksplor Pulau Moreton. Kalau Anda sudah tidak sabar, mungkin Anda bisa segera terbang ke Brisbane dan mengalami langsung cerita diatas.

Sebagai penutup, bagi Anda yang tertarik untuk berpetualang di Pulau ini, siapkan air minum yang banyak, sunscreen, dan jangan lupa kamera karena ada banyak sekali keindahan yang bisa diabadikan dengan foto di sini!

Teks dan foto: Siti Mahdaria