Peringatan 20 Tahun Kerusuhan Mei 1998

Bertepatan dengan 20 tahun diperingatinya peristiwa bersejarah Kerusuhan Mei 1998 di Indonesia, Forum Masyarakat Indonesia di Australia (FMIA) dan School of Languages, Literatures, Cultures and Linguistics (LLCL), Monash University, mengadakan seminar bertema “20th Anniversary of Kerusuhan Mei 1998 di Indonesia” pada Sabtu, 19 Mei lalu di Monash Caulfield. Seminar ini menghadirkan akademisi, peneliti, dan para alumni dari Monash University, Melbourne University, SOAS University of London, dan Universitas Indonesia, serta para jurnalis senior dan aktivis Indonesia.

Diawali dengan sambutan oleh Konsul Jenderal Repulik Indonesia untuk Victoria dan Tasmania, Ibu Spica A. Tutuhatunewa, seminar dilanjutkan dengan tiga sesi panel. Sesi pertama, “May 1998 Violence, a Political Liability”, menghadirkan pembicara Dr Siaw Tiong Djin, Dewi Anggraeni, dan Rani Pramesti. Sesi kedua tentang “Testimonies and Stories about Political Violence”, diisi oleh Dr Jemma Purdey, Dr Ken Setiawan, dan Dr Soe Tjen Marching. Sementara itu, sesi ketiga yang bertopik The Aftermath: Legal Aspects and Human Rights Issues menampilkan panelis Bela Kusumah dan video testimoni dari Christian Wibisono.

Acara ini yang dimeriahkan oleh penampilan musik dari Jembatan Poetry Society juga menjadi ajang pameran seni dan fotografi oleh seniman Indonesia, Elisa Simbolon. Karyanya terinspirasi dari pengalaman hidupnya di Indonesia selama rezim Orde Baru.

 

Evelynd