Perayaan Imlek di Asia Tenggara

Imlek telah tiba! Perayaan yang diikuti lebih dari satu miliar penduduk negeri Tiongkok dan berjuta-juta umat di seluruh dunia memanglah sangat spesial. Bagaimana tidak? Imlek adalah perayaan terbesar bagi diaspora keturunan etnis Cina di seluruh dunia, dan juga dirayakan oleh berbagai negara di Asia Tenggara seperti Thailand, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Vietnam. Tidak heran jika New York Times menyebut Imlek sebagai liburan ketika terjadi migrasi manusia tahunan terbesar di dunia.

Chinese New Year, atau sering disebut pula Lunar New Year, bertepatan dengan fenomena new moon (bulan baru), maka itu tanggalnya berubah-ubah setiap tahun. Setiap tahun baru Cina juga dikaitkan dengan satu dari 12 hewan di zodiak Cina, atau shio. Tahun 2019 adalah tahun Babi. Penasaran bagaimana perayaan Imlek berlangsung di berbagai tempat? Mari kita intip bagaimana berbagai negara merayakan tahun baru mereka!

Singapura

Mayoritas penduduk Singapura adalah keturunan etnis Tionghoa, maka itu tidak heran jika Imlek dirayakan besar-besaran di Negeri Singa. Bagi umat yang merayakannya, Imlek mewakili kebersamaan keluarga, doa untuk kemakmuran dan alasan untuk berpesta-ria dan makan-makan. Selama tujuh minggu penuh, Tahun Baru Imlek dirayakan begitu meriah di Singapura, dengan pusatnya di Chinatown.

Lentara warna-warni menghiasi jalanan di sepanjang Chinatown. Diadakan pula berbagai bazaar, menjual bermacam-macam makanan dan pernak-pernik Imlek. Pertunjukan akrobat jalanan memeriahkan perayaan. Tidak kalah, pusat perbelanjaan dan hotel kelas atas seperti Marina Bay Sands pun mengadakan acara spesial seperti countdown di malam tahun baru, agar kalangan atas di Singapura dapat menyambut Tahun Baru Babi dengan penuh gaya.

Malaysia

Kebersamaan makan malam Imlek di Malaysia diiringi oleh sebuah tradisi yang disebut prosperity toss. Tradisi ini mengharuskan adanya hidangan salad bernama yusheng, biasanya terdiri dari potongan ikan mentah, dicampur dengan sayur-mayur parut dan berbagai saus dan bumbu, dengan setiap bahan memiliki makna tersendiri.

Yusheng secara harafiah berarti “ikan mentah” yang mewakili “kelimpahan”. Wortel mengartikan keberuntungan, lobak hijau melambangkan jiwa muda, lobak putih adalah kemakmuran dalam bisnis dan promosi di tempat kerja, dan seterusnya. Seluruh anggota keluarga kemudian berdiri mengelilingi meja makan dengan sumpit mereka masing-masing, mencampur seluruh bahan dan melempar setinggi mungkin, melambangkan nasib baik.

Thailand

Walau bukan hari libur nasional di Thailand, Imlek dirayakan dengan antusias oleh komunitas Thai-Cina di Thailand. Dikenal dengan Festival Musim Semi, Imlek di Thailand merupakan alasan untuk perkumpulan keluarga, kunjungan ke kuil, petasan dan tentu saja, makanan!

Selain perayaan pesta, banyak umat memilih untuk merayakan dengan menjalankan kebiasan-kebiasan seperti membersihkan rumah dan memberi hormat kepada leluhur. Bertepatan dengan Tahun Baru, kaum yang lebih tua akan membagikan amplop berisi uang (angpau) kepada kaum yang lebih muda.

Akhir dari Festival Musim Semi jatuh di awal Maret, disebut pula sebagai Festival Lentera. Pada saat ini, lentera dengan berbagai warna dan bentuk menghiasi rumah-rumah penduduk, melambangkan harapan dan keberuntungan di tahun yang baru.

Teks: Rachel Melisa

Foto: berbagai sumber