Ngobrol dengan Food Vlogger Dina, Pemilik Akun YouTube Dapur Dina yang Sukses dengan Puluhan Juta Views

Dina Kumaladewi Mengko mengaku bukanlah seorang juru masak atau ahli makanan. Ia hanyalah orang yang gemar memasak dan membaginya melalui akun YouTube, Dapur Dina. Akun yang dibuat pada 10 Februari 2015 tersebut kini memiliki angka yang fantastis. Sampai OZIP menulis artikel ini, akun tersebut sudah memiliki lebih dari 104 ribu pelanggan dan video-videonya sudah ditonton lebih dari 26 juta kali. Yuk, kenalan lebih jauh dengan Dina yang sekarang berdomisili di Jogjakarta ini.

Boleh diceritakan awal ketertarikan terhadap dunia masak-memasak?
Setelah kebaktian di gereja pada tahun 2012 di Miami, Amerika Serikat. Biasanya ada dua orang jemaat yang menyediakan makan siang untuk semua jemaat secara bergiliran. Di saat salah satu dari mereka pindah negara bagian, saya terpanggil untuk menggantikannya. Tanpa pengetahuan masak sama sekali saya memberanikan diri. Di saat itulah saya mulai belajar memasak. Ternyata memasak dunia yang menarik.

Belajar memasak dari siapa?
Dari mama saya. Saat itu selalu saya mengganggunya dengan banyak pertanyaan melalui telepon. Sekarang mama saya menjadi penonton setia channel Dapur Dina. Selain itu belajar juga lewat internet. Tapi yang paling penting untuk diketahui, saya yang tidak bisa masak sama sekali, terus tiba-tiba bisa masak bahkan bisa punya cooking channel di YouTube, itu semata-mata hanya kemurahan Tuhan.

Kenapa tertarik menjadi vlogger di YouTube?
Pas saya lihat resep di YouTube, saya bilang dalam hati, saya juga mau jadi seperti vlogger itu, bisa membagi ilmu buat orang lain. Selain itu, seandainya saya lupa untuk membuat ulang makanan tersebut, saya tidak harus buka-buka buku resep. Tinggal nonton YouTube saya saja.

Dari manakah resep-resep yang diunggah di YouTube Dapur Dina?
Ada dari internet yang sudah saya modifikasi dan disesuaikan dengan lidah dan cita rasa yang saya mau. Ada juga resep dari mama.

Dalam memproduksi video untuk Dapur Dina, siapa saja yang terlibat?
Saya sebagai tukang masak dan yang menyiapkan resep serta suami saya sebagai asisten dalam persiapan, juru kamera dan editor video.

Kalau diperhatikan, lebih banyak membuat video makanan Indonesia ya?
Karena saya cinta Indonesia, dan saya ingin orang-orang indonesia yang tinggal di luar negeri bisa membuat makanan Indonesia dengan bahan yang seadanya. Sering dikomentari “bikin ini kok, nggak pakai itu atau bikin itu kok, nggak pakai ini”. Di saat lidah sudah rindu makanan Indonesia sedangkan bahan susah didapat, kita harus kreatif.

Dari hobi memasak apakah berniat mengembangkan menjadi bisnis? Misalnya membuka rumah makan atau katering?
Ada niat tapi kayaknya perlu modal yang besar.

Kalau menulis buku resep?
Ada niat juga tapi masih harus banyak belajar dulu.

Nantikan resep-resep dari Dapur Dina secara rutin di majalah OZIP.

YL
Foto: Dok. Pribadi