Napak Tilas di Mary MacKillop Walking Tour

Sabtu (4/8) lalu cuaca cerah sekali meski udara tetap saja dingin. Kami bersyukur hari itu matahari tetap bersinar cemerlang, karena kami dari Komunitas Tritunggal MahaKudus (KTM) akan mengikuti kegiatan Mary MacKillop Walking Tour.

 

Kami berkumpul di Mary MacKillop Heritage Centre, 362 Albert Street, East Melbourne pada Sabtu pagi. Mary MacKillop Heritage Centre merupakan museum yang mengisahkan kehidupan dan pekerjaan St. Mary of the Cross (St. Maria dari Salib) dan para biarawati St. Joseph. Tepat pukul 11 pagi, walking tour pun dimulai. Kami yang berjumlah 29 orang dikumpulkan di tempat yang disebut The Triptych, yang di sana terdapat tiga panel ukiran seni yang sangat berarti bagi Mary MacKillop Heritage Centre ini. Kami kemudian dibagi dalam tiga grup yang masing-masing mempunyai seorang pengantar (usher) dan seorang relawan pemandu.

 

Mary MacKillop Walking Tour ini merupakan kegiatan napak tilas untuk mengenang St. Mary MacKillop, salah satu biarawati yang berperan penting dalam penyebaran agama Katolik di Victoria. Ia adalah adalah biarawati Australia pertama yang pergi keluar untuk melayani dunia pendidikan dan kaum miskin. Lahir di Melbourne pada tahun 1842, Maria Ellen MacKillop – demikian nama aslinya – beserta keluarganya menjalani hidup bersahaja. Anak-anak MacKillop tidak memperoleh pendidikan formal namun tetap terpelajar berkat ayah mereka yang mempunyai kecakapan baik dalam pendidikan imam maupun pendidikan sekolah.

Kami berangkat dari Mary MacKillop Heritage Centre atau Providence ke St. Mary of the Cross Square melalui St. Vincent Private Hospital. Rumah sakit ini digagas oleh lima suster dari Sisters of Charity tiba di Melbourne pada tahun 1889. Impian mereka terwujud pada tanggal 6 November 1893 dengan pembukaan sebuah rumah sakit kecil hasil pemugaran teras-teras (terraces) di Victoria Parade. St. Mary of the Cross Square berada dalam lingkungan kampus St. Patrick Australian Catholic University. Di tengah-tengah lapangan kampus, tampak patung St. Mary muda, yang merepresentaiskan idealisme dan aspirasi seorang gadis belia.

 

Dari patung St. Mary kami berjalan lagi menuju Kapel St Mary of the Cross MacKillop di gedung Daniel Mannix. Di sana terdapat serangkaian plakat perunggu yang menggambarkan aspek kerja yang signifikan dari pekerjaan St. Mary, yaitu memberikan pelayanan rohani dan pendidikan kepada anak-anak yatim piatu, anak-anak terlantar, kaum lanjut usia, mereka yang dipenjara, yang sakit tanpa harapan hidup, panti asuhan dan panti jompo.

 

Kami kemudian menyeberang jalan ke tempat lahirnya St. Mary yaitu Marino Cottage, 7 Brunswick Street, Fitzroy. Lokasi tempat cottage itu dulu berdiri sekarang ditandai dengan sebuah taman kecil dengan relief perunggu dari wajah St. Mary di sudut taman. Setelah itu, kami menuju Lokasi Providence Pertama yang terletak di Latrobe Street. Tempat ini telah hilang karena perkembangan waktu, yang tersisa hanyalah sebuah plakat yang didirikan pada tahun 1997 untuk menandai Providence Pertama yang didirikan pada tahun 1897. Dulu, di sini diadakan Sekolah Pagi untuk Anak-Anak dan Sekolah Malam untuk Kaum Pria, serta menyediakan tempat pengungsian untuk wanita.

Akhirnya kami tiba pada tujuan terakhir yakni St. Patrick Cathedral. Di pekarangannya terdapat patung St. Mary yang tampak sedang melangkah keluar untuk memulai pelayanannya sebagai Suster St. Joseph. Di dalam Katedral terdapat shrine sederhana untuk St. Mary di Kapel St. Joseph, sebagai bentuk penghargaan atas pengabdiannya yang besar kepada St. Joseph.

 

Setelah tour selesai, kami diberi “Certificate of Achievement for Completing the Mary MacKillop Walk”. Namun, lebih dari sekadar sertifikat, Mary MacKillop Walking Tour ini sangat menginspirasi bagi kami. Kami menjadi memahami keberanian St. Mary dalam mengabdikan dirinya. Ia mendapat tantangan yang berat namun tetap setia kepada Tuhan dan terus mewujudkan pelayanannya terhadap kaum miskin dan terabaikan.

 

Kontributor: Benedicta Istanto

Kontributor foto: Bernadette Soesanto