MERDEKA DALAM IMAN (Kejadian 12: 1 – 3)

 

Bangsa Indonesia baru saja mengelar pesta demokrasi lima tahunan. Adalah Bapak Joko Widodo dan Bapak Jusuf Kalla yang sudah di tetapkan oleh KPU sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI yang ke 7, untuk  masa bakti  2014 – 2019. Ribuan warga Negara Indonesia di Melbourne, termasuk warga Keluarga Katolik Indonesia  (KKI) dengan sangat antusias mengikuti pesta demokrasi tersebut. Banyak orang mengatakan bahwa gairah dan semangat warga Indonesia untuk mengikuti pemilu  tahun ini, sangat tinggi, jauh berbeda dari pengalaman pemilu pada kesempatan-kesempatan sebelumnya.  Suatu bukti kepedulian, dukungan  dan terutama harapan bagi perjalanan sejarah bangsa dan tanah air dalam jangka waktu lima tahun ke depan. Berjayalah, “Indonesia Hebat”, begitu bunyi motto partai-partai pengusung calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut dua , yang akhirnya berhasil memenangi  pemilihan presiden tahun ini. Banyak harapan diberikan kepada Presiden yang baru terpilih, yang terkenal dengan gayanya yang sederhana dan dekat dengan rakyat jelata tersebut.

Pada  tanggal 17 Augstus 2014, kita  akan merayakan Hari Ulang Tahun kemerdekaan RI yang ke 69. Usia yang ke 69 merupakan sebuah kurun waktu usia lebih dari dewasa sebuah perjalanan bangsa Indonesia, menuju persaingan global dunia digital. Walaupun tinggal jauh dari tanah air, dengan Presiden dan Wakil Presiden terpilih yang baru, tentunya kita semua, warga negara Indonesia di Australia, sangat optimis menatap masa depan bangsa dan tanah air.

Dalam nada syukur atas terpilihnya Presiden dan Wakil Presiden RI yang baru serta Ulang Tahun Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), kita semua  diajak untuk sejenak merefleksikan  tema OZIP bulan Agustus tahun ini tentang Perjuangan Kemerdekaan.

Sebagai bahan ilustrasi mari kita renungkan kisah perjalanan Abraham dari tanah kelahirannya, Haran menuju tanah terjanji, ke negeri yang berlimpahkan susu dan madu, yakni tanah Kanaan. “Berfirmanlah Tuhan kepada Abraham, pergilah dari negeri dan sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini, ke negeri yang akan kutunjukan kepadamu. Aku akan mebuat engkau  menjadi bangsa yang besar dan memberkati……..(Kej. 12:1 – 2). Orang bijak pernah mengatakan “It is always great to have journey with God to the unknown but yet a sure future. Because God will lead you to the better place and great future – as He has done it with Abraham our father in faith”.

Saat berangsung proses pilihan presiden, PLT Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)  menitipkan sebuah pesan sederhana nan menantang untuk RI  1,  “Siapapun yang menang, nanti 2025 akan dapat bonus demografi, dimana diramalkan angkatan kerja lebih banyak. Karena itu  pemimpin Indonesia selanjutnya harus menyiapkan sumber daya manusia dengan baik. Lapangan kerja harus dibuka seluas-luasnya. Siapapun yang menang, Anda harus siapkan 10 tahun bangsa ini, supaya keterampilannya itu bisa diterima di bidang kerja (Detik, Kamis, 10/7/14).

Presiden kita yang terpilih, Joko Widodo terkenal sebagai seorang pemimpin yang sederhana dan dekat dengan masyarakat. Kita masih ingat salah satu adagium simple yang dia lontarkan dalam debat presiden yang pertama. Dia  menekankan tentang Revolusi Mental anak bangsa lewat pendidikan, budaya, dan budi pekerti.

Revolusi mental bukan sebuah proses instan yang bisa dirubah dalam setahun ataupun dalam lima tahunan saja. Itu sebuah proses yang lama yang membutuhkan sebuah landasan yang kuat. Salah satu landasan yang bisa menghasilkan sebuah revolusi mental yang baik adalah landasan iman yang mengandalkan kerja keras, kejujuran dan takut akan Allah. Itulah sikap merdeka dalam iman sesungguhnya:  joyfully and peacefully journeying with God to a sure future.

Dengan ketiga sikap dasar iman tersebut, kita bisa optimistis merayakan HUT Kemerdekaan RI yang ke-69 dan mendukung presiden dan wakil presiden terpilih kita yang baru, dengan revolusi mental,  menghadapi bonus demografi 2025 yang akan datang.

Seperti Yahwe setia membimbing Abraham ke tanah terjanji, semoga Tuhan yang satu dan sama bisa membimbing para pemimpin bangsa kita yang baru dalam persaingan dunia modern yang global.  Berjayalah Indonesia hebat dan dirgahayu Republik Indonesia yang ke-69. MERDEKA!

Romo Boni Buahendri, SVD – PJS Chaplain KKI Melbourne