MERAYAKAN IDUL FITRI DI MELBOURNE DITENGAH PANDEMI COVID-19: PENGUMUMAN DARI AUSTRALIAN FATWA COUNCIL

Hanya dalam hitungan jam saja, Ramadan akan berakhir berganti Syawal. Ada “warna baru” perayaan Idul Fitri tahun ini yang bisa menjadi kenangan tidak terlupakan nantinya. Seperti yang kita ketahui, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, perayaan solat Idul Fitri yang biasanya menjadi momen untuk berkumpul dan bersilaturrahmi sesama muslim di seluruh belahan dunia, kini untuk pertama kalinya ditiadakan dengan adanya pandemi COVID-19. Di awal Ramadan, kita sudah disuguhkan dengan tidak adanya “ritual-ritual” ngabuburit, bukber (buka bersama), dan tarawih yang membuat euphoria Ramadan tahun ini sedikit banyak meredup. Open house KJRI Melbourne yang biasa digelar sebagai wadah silaturrahmi warga diaspora Indonesia di Melbourne, tahun ini juga ditiadakan.

Meskipun Australia khususnya Victoria, mulai sedikit demi sedikit melonggarkan aturan terkait wabah ini, aturan berkumpul dalam jumlah besar tetap belum diperbolehkan. Lalu bagaimana cara kita merayakan lebaran di Melbourne? Yuk, mari simak dahulu pengumuman penting untuk seluruh komunitas muslim di Australia oleh Australian Fatwa Council. Ada tiga pengumuman krusial terkait perayaan Idul Fitri 1441 Hijriyah, sebagai berikut:

  1. 1 Syawal 1441 Hiriyah jatuh pada hari Ahad atau Minggu, 24 Mei 2020.
  2. Australian Fatwa Council mendorong untuk para muslim di Australia untuk tetap melaksanakan shalat Idul Fitri di rumah masing-masing dengan minimal jumlah jamaah adalah 3 orang. Terkait dengan pelaksanaan khutbah, boleh dilaksanakan maupun tidak. Opsi lain untuk khutbah adalah diperbolehkannya mengikuti siaran khutbah dari masjid lokal manapun melalui media komunikasi daring apapun yang tersedia.
  3. Pesan dari Dr. Ibrahim Abu Mohamad dan imam-imam terhormat lainnya agar tetap menjaga kesehatan tubuh dan juga jiwa melalui ibadah dan tetap berpegang pada protokol kesehatan yang ada.

Dengan adanya pengumuman diatas, tidak perlu khawatir untuk tidak bisa melakukan shalat Idul Fitri. Meskipun dilakukan di rumah masing-masing, Insya Allah tidak mengurangi esensi keberkahan dari lebaran itu sendiri. Sedikit sepi, memang. Namun, dengan adanya pandemi ini, tidak lantas mengubah Idul Fitri menjadi kelabu. Kita masih bisa menghidupkan lebaran dengan memasak dan makan bersama anggota keluarga di rumah, memutar gema takbir dari Youtube, maupun mengirimkan permintaan maaf dan sapaan melalui platform media berbagai rupa untuk saudara kerabat, dan teman di Australia maupun di Indonesia.

Akhir kata, Eid Mubarak untuk semua pembaca Ozip dimana pun berada. Semoga kita dipertemukan dengan Ramadan di tahun-tahun selanjutnya. Selamat berlebaran 1441 Hijriyah. Mohon maaf lahir dan bathin.

Mutia Putri