Kunjungan Dubes


Pada tanggal 28 Januari 2013 yang lalu, masyarakat Indonesia di Melbourne boleh berbangga hati. Pasalnya Duta Besar Republik Indonesia untuk Australia yang baru, Bapak Duta Besar Nadjib Riphat, menyempatkan bertandang ke Melbourne untuk berkenalan dan bertemu muka dengan masyarakat Indonesia di Melbourne.


BANGGA AKAN MASYARAKAT MELBOURNE, VICTORIA

Melalui sambutan beliau di pelataran bangunan Konsulat Jenderal Republik Indonesia, Duta Besar Nadjib Riphat menyatakan kebanggaannya atas masyarakat Indonesia di Melbourne. “Saya baru tiba kemarin di Melbourne dan sudah mendengar dari Bapak Emir Wisnandar betapa aktif dan dinamisnya masyarakat Indonesia di Melbourne ini. Kompak sekali karena semua kegiatan KJRI Melbourne tidak pernah sulit untuk diadakan. Semuanya berkat dukungan dari masyarakat Indonesia di Melbourne yang majemuk ini,” ungkap beliau. Serentak tepuk tangan meriah penuh bangga pun melayang dari puluhan masyarakat Indonesia yang hadir mewakili komunitasnya masing-masing.

BUKAN ORANG ASING UNTUK AUSTRALIA

Ini bukan pertama kalinya Bapak Duta Besar Nadjib Riphat datang dan bertugas ke Australia. “Saya sebenarnya bukan orang asing untuk Australia, karena 11 tahun yang lalu, saya dan istri pernah juga tinggal di Canberra. Bahkan saya juga pernah ditugaskan untuk tinggal di Melbourne ini selama kurang lebih enam minggu,” cerita beliau. “Jadi kami tidak asing dengan beberapa wajah di sini karena sudah kami kenal sejak lama,” tambahnya sambil tersenyum.

Beliau juga mengaku bahwa kehadiran beliau di ranah Australia merupakan anugerah dari Tuhan dan negara, karena beliau bisa kembali merasakan hangatnya persahabatan dengan masyarakat Indonesia di Australia. “Bagi kami rasanya seperti pulang kembali,” ungkap beliau.

SAYANG DENGAN ISTRI

Di tengah pidato perkenalannya, beliau pun mengundang istri beliau, Ibu Nino Nadjib Riphat, untuk naik ke atas panggung. “Bapak-bapak, ibu-ibu, ini teman yang sudah menemani saya selama 32 tahun,” ungkap beliau penuh cinta. Ternyata tak dinyana, di tengah maraknya status kawin-cerai dan KDRT di dunia, masih ada sosok yang layak dijadikan teladan dan panutan masyarakat Indonesia dalam membina hubungan rumah tangga.

DINAMIKA INDONESIA-AUSTRALIA

Pada tahun 1999 hingga 2002 saat beliau bertugas di Australia sebagai Kepala Bidang Politik, beliau mengaku hanya bertugas mengurus segala persoalan yang bersangkutan dengan perihal politik. “Akan tetapi ternyata masih banyak sekali hal-hal lain yang menarik di luar bidang politik, seperti hubungan internasional antara dua negara,” terang beliau.

“Berdasarkan pengalaman saya menjadi duta besar untuk Uni Eropa, saya melihat banyak sekali potensi dari Australia ini yang dapat menggantikan apa-apa yang selama ini Indonesia peroleh dari Eropa,” ujarnya dengan optimis. “Barang-barang teknologi

tinggi bisa kita dapatkan di sini. Hal lain seperti makanan-makanan modern yang semakin diminati masyarakat menengah kita yang semakin bertumbuh, semuanya dapat pula diperoleh di Australia. Demikian pula sebaliknya. Banyak barang di Indonesia yang dapat dikirim kemari dan tidak sebatas pada baju, sepatu, atau kain saja.”

Bagaimana rencana dan visi-misi Duta Besar Nadjib Riphat Kesoema untuk hubungan Indonesia-Australia ke depannya? Bagaimana kehidupan beliau di luar statusnya sebagai seorang Duta Besar? Nantikan liputan eksklusif OZIP tentang beliau di edisi mendatang.

Text & Photo Dina Budiarto