Kangaroo Island, Keindahan Alam di Dekat Antartika

Kangaroo Island#OZIP
Tara Lee Susanto di Kangaroo Island.

Tara Lee Susanto

Hari pertama di Kangaroo Island, atau KI, kami disambut oleh matahari yang lelah dan malu, bersembunyi di balik awan gerimis. Papa tidak sabar keluar dari kapal capung yang kami naiki dari Adelaide.

“Fi, sepertinya liburan kita kali ini lebih seru. Lihat, terminalnya kecil, asyik banget, sepi nggak banyak turis,” ujar Papaku.

“Oh ya?” jawabku ogah-ogahan..

Sebenarnya, pikiranku masih berada di Melbourne, memikirkan tugas yang sudah menumpuk. Papa datang pada waktu yang sangat tidak tepat. Turun dari kapal yang hanya terdiri dari 10 penumpang termasuk aku dan ayahku, wajahku tertiup angin sepoi-sepoi angin, membuatku ngantuk. Aku mengikuti turis yang lain ke van berwarna ungu yang kelihatan seperti box sereal.

Kangaroo Island#OZIP
Kangaroo Island.

“Fi, kita naik van yang ini,” kata papaku menunjuk van yang lain.

Untunglah van yang kami akan naiki jauh lebih bersih. Sopir yang menjemput memakai baju a la country club. Perjalanan menuju Southern Ocean Lodge (SOL), penginapan ditempuh dalam waktu sekitar satu jam.

Aku melihat keluar jendela mobil dan tidak melihat tanda-tanda kehidupan sedikitpun. Sopir memberitahu asal muasal KI. Pada 1802, Thomas Flinders menemukan KI setelah perjalanan yang panjang dari Inggris. Awak kapal menemukan gerombolan kangguru yang takjub melihat manusia. Flinders dan awak kapal menyembelih ratusan kangguru itu untuk makan malam. Lalu pulau itu pun dinamakan Kangaroo Island.

Rasa takjub segera menyergap begitu kami tiba di SOL. Pemandangan alam yang indah dan seolah tak bertepi.

“Inikah Kangaroo Island?” aku bertanya dalam hati.

Kangaroo Island#OZIP
Kangaroo Island.

Staf penginapan bernama Thomas membantu kami menuju kamar yang telah disediakan. Dengan sabra Thomas menjelaskan semua program yang akan kami ikuti selama tiga hari tinggal di SOL.

SOL memiliki beberapa venue selain penginapan. Di antaranya adalah sebuah lookout point di atas tebing Hanson Bay, tempat yang pas untuk memandangi kutub selatan. Aku mendaki bukit kecil itu bersama Papa dan melihat ke lautan di antara Hanson Bay dan Antartika. Untuk waktu yang lama, aku hanya duduk di sana, melihat ke lautan yang indah dan berombak besar. Aku baru sadar bahwa di antara aku dan Antartika hanya ada lautan itu. Pelan tapi pasti, semua yang dikhawatirkan di Melbourne terasa lepas berganti kesegaran alam yang tak tergantikan.

Malam pertama kami disuguhi masakan chef penginapan dan disajikan di tengah padang gersang yang dulunya dimiliki oleh cucu Flinders. Disediakan juga bar yang menyajikan berbagai macam keju dan salumi serta salmon tartare yang enak tidak ada duanya. Saat kami menyantap makanan, wallaby liar tampak mengintai dari jauh. Salah satu kangguru jinak bernama Patch, mendatangiku dan meminta makan. Tapi pemerintah South Australia melarang pengunjung memberi makanan di KI.

Keesokan harinya aku dibangunkan oleh suara ombak menderu. Jadwal hari itu berkunjung ke The Remarkable Rocks, mendaki sebuah bukit merah yang lebih gersang dari Hanson Bay. Biasanya aku benci kegiatan mendaki, akan tetapi selama di KL aku benar-benar menikmatinya. Apalagi tak banyak wisatawan yang dating. We got the whole place to ourselves.

Kangaroo Island#OZIP
Kangaroo Island.

Lalu kami menuju Seal Bay. Inilah wisata favoritku selama di KI. Jarak kami cukup dekat dengan kerumunan anjing laut itu, sekitar 10 meter. Kami beruntung sekali bisa menyaksikan cara ibu anjing laut mengajari anaknya berenang. Anak anjing laut berusia dua bulan itu dilatih di dekat pantai, jauh dari ombak laut yang besar.

Makan malam terakhir di KI aku mencicipi pan-seared barramundi  yang sangat enak. Hmmm benar-benar yummi.

Keesokan harinya aku masih mendengar deburan ombak yang membangunkanku dari tidur lelap. Kami segera berkemas untuk kembali ke Melbourne.

“I’ve checked the records and the both of you are the third Indonesian guests to have come to Southern Ocean Lodge!” ujar Thomas seusai membersihkan kamar.

Kami saling berpandangan dan tersenyum girang.