Japanese Summer Festival

Halo pembaca Ozip yang setia! Sudah pernah dengar atau bahkan menyempatkan diri untuk mengunjungi Japanese Summer Festival?

Melalui artikel Ozip kali ini, saya ingin mengajak anda untuk ikut berpetualang bersama  saya sewaktu meliput acara Japanese Summer Festival  di Federation Square tanggal 2 Februari yang lalu.

Event yang diprakarsai oleh Japanese Society of Melbourne dan Japanese Chamber of Commerce & Industry, Melbourne dengan dukungan Counsulate-General of Japan diadakan pertama kalinya di tahun 2010. Bekerja sama dengan City of Melbourne, festival tahunan yang sebelumnya bertempat di Docklands kali ini diadakan di Federation Square.

Japanese Summer Festival diadakan sebagai bentuk perhormatan salah satu tradisi Jepang yang disebut “Obon”. Obon atau yang disingkat Bon adalah saat bagi pemeluk agama Budha untuk menghormati dan mengucapkan terimakasih kepada para leluhurnya. Tidak mengherankan jika tarian tradisional “Bon Odori” yang menjadi bagian penting dari “Festival of Obon” selalu menjadi highlight dari Japanese Summer Festival.

Bon Odori Japanese Summer Dance
Bon Odori Japanese Summer Dance

Pengunjung berpartisipasi menari Bon Odori (3) Pengunjung berpartisipasi menari Bon Odori (1)

Festival seru ini menjadi acara tahunan yang ditunggu-tunggu banyak kalangan masyarakat di Melbourne. Walaupun pada siang hari itu temperatur menunjukkan suhu 39 derajat,  bukan menjadi halangan bagi mereka yang ingin berkunjung untuk menikmati berbagai ragam pertunjukan, mencicipi makanan dan minuman autentik khas Jepang dan sekaligus berdandan dengan pakaian tradisional Kimono. Pengunjung pun bisa membeli raffle tickets dengan hadiah utama 2 return tiket pesawat Melbourne – Tokyo dengan Business Class.

Guitar and Shamisen by George and Noriko
Guitar and Shamisen by George and Noriko

Lord Mayor, Mr. Robert Doyle menyatakan “The Japanese Festival is a great event in the City of Melbourne summer program, celebrating a vibrant part of our community through a great line up of performances and culinary experiences.”*

Taiko Drumming by Wadaiko Rindo
Taiko Drumming by Wadaiko Rindo
Mitsuyuki Takada President of Japanese Society of Melbourne
Mitsuyuki Takada
President of Japanese Society of Melbourne

Dalam kata sambutannya President of Japanese Society of Melbourne, Mr. Mitsuyuki Takada mengatakan festival tahun ini terdapat 44 stall vendors yang tidak hanya memberikan workshop gratis seperti origami, kirigami dan candy sculpture, juga membuka tenda games yang diperuntukkan untuk anak2 seperti target practice, yo yo fishing, masks dan beberapa kegiatan lainnya.

Pengunjung dapat membeli berbagai ragam pernak pernik yang berbau Jepang seperti panganan tradisional, saos dan bumbu masak, teh, majalah, buku, tekstil, tas tangan, asesoris, kimono dan yukata.

Festival yang dimulai dari pukul satu siang hingga jam lima sore ini penuh dengan pertunjukan-pertunjukan yang menarik. Taiko Drumming membuka acara Japanese Festival kali ini yang dilanjutkan dengan Japanese Dance oleh pelajar2 dari sekolah Jepang di Melbourne.  Martial arts, Koto Musical Performance oleh Brandon Lee, Breakdancing, Guitar and Shamisen oleh George dan Noriko ikut meramaikan suasana.

Nah, jika anda tertarik untuk melihat sekilas kebudayaan Jepang, mencicipi makanan dan minuman khasnya sekalian menyaksikan pertunjukan tradisional maupun kontemporer atau ingin mencoba peruntungan anda melalui raffle mengapa tidak tunggu Japanese Summer Festival berikutnya?  Gratis masuk, lho!

Food Stalls (5) Ozip with George and Noriko (AGT finalist 2012 ) (4) Tori Kaarage TAKOYAKI (2) TAKOYAKI (1) OKONOMIYAKI

* Sumber: http://jcci-jsm.org.au/fest/festival-info/

http://www.melbourne.au.emb-japan.go.jp/

Logo image : http://jcci-jsm.org.au

Are You There?

Robert, Brunswick

wereyouthere1 copyMemang setiap tahun datang ke Japanese Festival. Memang suka makanan-makanan Jepang, beberapa kerajinan memang kadang-kadang suka lihat. Intinya ya emang segala jenis festival menyenangkan jadi kita datang liat.

Josephine (Jakarta), Tiffany dan Ricky (newlywed couple from Melbourne)

wereyouthere2

J: Dari dulu memang suka Jepang sih, nonton anime melulu kerjaannya dari kecil.

T: Sama alasannya, jiwanya jiwa Jepang soalnya.

R: Tiap tahun pergi kesini mau lihat ada perkembangan baru apa dibandingin taon sebelonnya.

Ozip : Bedanya apa dari tahun kemarin?

R : Masih sama-sama aja sih, selalu tempatnya segini segini aja. Ga ada perkembangan. Cuman pengunjungnya lebih banyak aja.

Ozip: Apa yang kira-kira perlu di tambah?

R : Mungkin publikasi nya aja kali. Orang-orang kurang tahu ya. Dimana2 gak tahu. Saya tahu dari Facebook.

T : Karena ini baru pertama kali ya Japanese Festival, jadi belum tau gimana sebelum2nya juga. Kalau mau minta ditambahin, mungkin karena ini cuacanya panas sekali, jadi mungkin mereka bisa sediain tenda khusus buat adem/teduh pengunjung.

J : Mungkin bisa sediain kipas air yang kaya di Dufan itu.

Oscar, Melbourne

wereyouthere3Datang ke Japanese Festival karena emang dari kecil udah familiar dengan Japanese culture. Orang tua juga belajar bahasa dan culture Jepang. Jadi memang udah familiar dengan culture Jepang.

Hari ini panas yah, tapi saya rasa tempatnya lebih baik yang tahun lalu di Docklands. Lebih compatct jadi orang orang ga terpencar2. Tapi tempat ini (Federation Square) emang lebih gede sih. Acaranya bagus2, suka ama Bon Odori. Tiap taon foto Bon Odori. Highlight dari Japanese festival yaitu Bon Odori dan rafflenya.

Foto dan Teks : Ineke Iswardojo