Jaminan Kesuksesan

Alkisah, ada seorang pemuda yang memiliki rasa ingin tahu yang besar. Sudah hampir satu tahun ini, ia belajar pada seorang guru yang paling bijaksana di negerinya. Ada sebuah pertanyaan yang menggugah minatnya untuk ditanyakan kepada sang guru.

Suatu hari, kesempatan itu pun tiba dan tidak disia-siakan oleh si pemuda. Sang guru sedang beristirahat dan berada di ruang kerjanya, sendirian.

Sebelum memasuki ruangan, si pemuda meminta izin, ”Maafkan saya, Guru. Apakah saat ini Guru sedang sibuk?”

”Sesibuk apa pun, guru selalu menyediakan waktu untuk murid-muridnya. Apa yang ingin kamu tanyakan, Anakku?” Tanya sang guru, mempersilakan si pemuda masuk.

Setelah duduk, si pemuda langsung mengungkapkan isi hatinya, ”Guru, saya memang ingin bertanya satu hal yang sudah lama terpendam dalam benak saya.”

”Katakan saja.”

”Guru, apakah kunci kesuksesan? Saya belajar dari Guru selama ini, tentunya ingin sukses di kehidupan”. Sejenak sang guru mengamati muridnya itu sebelum menjawab: ”Pertanyaan yang baik. Setiap orang tentu ingin sukses. Pertanyaannya: Apakah sukses itu?” 

Tanpa menunggu jawaban dari muridnya, sang guru melanjutkan. ”Sukses adalah sebutan dari hasil akhir, sesuai dengan yang ditargetkan. Sebaliknya dengan gagal, adalah sebutan dari hasil akhir yang tidak sesuai dengan target. Nah, apa targetmu? Tentukan terlebih dahulu. Setelah itu, ada 3 hal penting yang harus kau lakukan dalam perjalanan mengejar target tadi.”

Dengan mata berbinar, si pemuda berkata, ”Apa sajakah itu, Guru?”

”Jika kau bisa lebih rajin, belajar-bertanya-dan berbuat dibanding orang lain, maka 50% jaminan kesuksesan sudah ditanganmu.” Si pemuda mencatat baik-baik jawaban sang guru di pikirannya.

”Yang kedua, jika kau bisa bersikap jauh lebih jujur daripada orang lain, kau akan mendapatkan lagi 20 persen tambahan jaminan kesuksesan.”

Si pemuda penuh semangat bertanya, ”Lalu, sisanya yang 30 persen, Guru?” tanya si pemuda tidak sabar melihat sang guru tak kunjung melanjutkan kalimatnya.

Sang guru mengacungkan sebuah pensil di hadapan si pemuda. ”Sisanya bisa kau temukan di sini.” 

Si murid mengamati pensil itu dengan cermat selama beberapa saat, lalu berkata, ”Ada apa dengan pensil itu, Guru?” 

Tanpa menjawab pertanyaan muridnya, sang guru menyentuhkan bagian ujung pensil yang tumpul ke lengan si pemuda. Si pemuda diam saja, tidak mengerti. Tiba-tiba sang guru membalikkan pensil dan ujung runcingnya ditusukkan ke lengan si pemuda yang langsung terlonjak kaget sambil berseru kesakitan.

Sambil tersenyum, sang guru menjelaskan, ”Ujung yang runcing disebut fokus. Maka, arahkan segenap pikiran dan tindakan pada titik sasaran yang besar dan benar, dan 30 persen sisa jaminan kesuksesan akan kau peroleh jika kamu sungguh-sungguh fokus melakukannya.”

Dear Readers,

Tidak ada sukses yang instan. Pasti, ada faktor-fantor pendukung yang harus kita siapkan. Sukses perlu proses belajar dan berjuang. Saat kita menetapkan target, lebih rajin, jujur dan fokus, bukan berarti sukses langsung tersaji di hadapan kita. Semua perlu proses waktu menuju ke situ. Teruskan berjuang! Nikmati setiap prosesnya, agar sukses yang didapat lebih bermakna.

Salam sukses, luar biasa!

Om AW (Andrie Wongso)

YouTube: Om AW – Andrie Wongso
Instagram: @andriewongso_