Ganda Marpaung Terus Berkreasi untuk Indonesia

Keberadaan sosok satu ini tentunya sudah tidak asing lagi di Melbourne.

 Ganda Marpaung, dikenal sebagai designer kostum tradisional Indonesia yang telah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga berkesan glamour dan modern.

Ditemui di kediamannya di kawasan Altona Meadow, Ganda dengan semangat menceritakan tentang latar belakangnya terjun ke dunia fashion design. Lahir di Jakarta pada 23 November 1975, Ganda beruntung mendapat kesempatan berpindah-pindah mengikuti perjalanan dinas sang Ayah. Berawal Jakarta, Tanjung Balai Karimun, Semarang, Bandung hingga akhirnya Ganda memutuskan untuk hijrah ke Australia pada tahun 1995.

Ganda berhasil menyelesaikan double degreenya di Melbourne, yakni Bachelor of Accounting dari Swinburne University, dan Bachelor of Finance and Banking dari RMIT. Memulai karir sebagai book-keeper, hingga akhirnya mendapat kesempatan untuk bekerja di Etihad Stadium dan Melbourne Park sekaligus, membuat Ganda sadar bahwa passion nya lebih ke dunia event dan entertainment. “Di Etihad dan Melbourne Park saya dipercaya untuk pegang back stage. Nah, dari situ saya jadi tau, mendingan bisa ketemu banyak orang dan artis-artis, daripada hanya duduk di belakang komputer yang buat saya itu membosankan,” cerita Ganda sambil tertawa.

Ganda MarpaungGanda makin memantabkan karirnya, dan hingga saat ini bekerja sebagai Senior Event Manager di Sofitel Hotel, Melbourne. Namun, ada satu hal yang lagi-lagi menyangkut passion yang tidak bisa ditinggalkannya, yakni merancang busana khususnya busana tradisional Indonesia. Sebelum menetap di Melbourne, Ganda sempat tinggal di Adelaide dan sudah mulai aktif mengikuti acara-acara budaya. Paham bahwa penduduk Australia sangat excited dengan budaya Indonesia, Ganda yang perfectionist mulai mencoba mendesign dan membuat kostum sendiri. “Saya tidak punya pendidikan formal di design, semua otodidak. Balik lagi, ya inilah passion saya. Saya pernah mudik ke Indonesia dan niat banget ke Taman Mini, dan malah diketawain oleh teman-teman saya. Tapi justru di situ saya bisa mempelajari satu persatu detail kostum-kostum dari Sabang sampai Marauke,” cerita Ganda.

Bertandang ke rumahnya, Ozip melihat koleksi Ganda yang sangat lengkap, mewakili hampir semua provinsi di Indonesia. Tidak hanya busana, perlengkapan mulai dari berbagai asesoris hingga bermacam model sanggul/konde juga tersedia. “Berawal dari hobby, akhirnya ya inilah perpaduan bisnis sekaligus eksplorasi passion bagi saya. Glamorisasi Indonesian costume! Saya puas bila wajah Indonesia bisa makin dikenal,” tutur Ganda.

Karya Ganda banyak ditampilkan di berbagai event budaya, sebut saja Moomba Festival, Celebration of Indonesia, Batak Night, Artiumnation, pertunjukan Kabayan Gets Married, hingga Pako Festa. Bahkan di Pako Festa Ganda telah enam kali berpartisipasi dan selalu mendapat juara the Best Costume. “Ini semacam bentuk  cinta saya ke Tanah Air. Saya senang kalau bisa men-support acara yang tujuannya untuk memperkenalkan budaya Indonesia. Melalui karya saya, saya ingin orang lebih tertarik untuk mengenal Indonesia, ” tutur Ganda.

Ditanya tentang arti nasionalisme, Ganda menjawab dengan lugas, “Cinta orang tua! Memahami darimana kita berasal, dan tidak melupakan akar kita, budaya kita. Untuk itu orang tua saya berpesan, sekalipun kamu menetap di Australia, kamu harus tetap jadi orang Indonesia, dengan passport Indonesia.”

Di edisi ini Ozip sengaja menampilkan karya-karya indah dari Ganda Marpaung. Koleksi-koleksi mulai dari fancy dress hingga wedding dress yang disewakan tersebut ditata dan dirawat dengan sangat apik oleh Ganda. Memang kalau bukan kita, siapa lagi yang akan merawat kayanya budaya Indonesia, dan Ganda Marpaung adalah salah satu sosok yang secara konsisten terus berusaha memperkenalkan cantiknya wajah Indonesia kepada dunia.

Katrini Nathisarasia

Photo: Ineke Iswardojo