Dr Sherah Kurnia, Selalu Memberikan yang Terbaik Kepada Para Mahasiswanya

Di balik sosoknya yang feminin, Dr Sherah Kurnia yang berprofesi sebagai senior lecturer Computing and Information Systems di the University of Melbourne menyimpan segudang prestasi akademis. Mengawali karier sebagai lecturer di tahun 2007, terhitung sampai dengan Oktober 2017 beliau sudah mengantongi 148 publikasi paper dengan topik berkisar antara Business to Business E-Commerce, Supply Chain, dan Enterprise Architecture.

Memiliki latar belakang pendidikan Doctor of Philosophy (Computing) dari Monash University dan Graduate Certificate for University Teaching dari University of Melbourne, Sherah sebelumnya tidak menduga akan meniti karier di dunia pendidikan Australia.

Diakui Sherah, di masa-masa awal pendidikannya di Monash University, dirinya sempat mengalami tantangan budaya yang disebabkan perbedaan kultur antara Indonesia dengan Australia. Menurutnya, Indonesia menganut power distance yang tinggi, cenderung menahan diri dalam berpendapat dan kurang asertif dalam bertanya ataupun berdebat. Namun seiring dengan berjalannya waktu, Sherah dapat mengatasi semua masalah tersebut.

Sherah mengenang masa-masa awal mengajar di University of Melbourne yang menurutnya cukup berkesan. Di mata kuliah pertama yang digawanginya, Sherah berbagi jadwal dengan lecturer senior yang berpengalaman. Hal ini cukup membuatnya agak khawatir dianggap kurang mampu menyampaikan materi kuliah dengan kualitas yang sama dengan sang tandem. Bukannya menganggap sebagai halangan, Sherah malah berusaha kuat untuk menunjukkan bahwa fakta ini adalah tantangan yang harus ditaklukkan.

Pengalaman Sherah selama menuntut ilmu mulai dari Bachelor sampai dengan PhD diakui cukup menambah rasa percaya dirinya. Ditambah dengan pembawaannya yang tenang dan mengayomi, Sherah mampu membuat mahasiswa merasa dekat dan tidak segan untuk berbagi pendapat dan pengalaman. Pun ketika mengalami masalah, mahasiswa bimbingannya merasa lebih berani untuk mendekati dan meminta saran.

“Murid di sini terbuka dan berani mendekati. Mungkin karena kultur kita beda, lebih ramah. Awalnya saya sangka mungkin karena saya wanita ya, tapi ternyata bukan juga. Di sinilah saya jadi merasa dihargai oleh mahasiswa.”

Berkaca dari pengalaman pribadinya menempuh pendidikan di Australia, Sherah menerapkan gaya mengajar yang interaktif untuk mengundang mahasiswa lebih aktif mengutarakan pendapat.

Passion mengajar Sherah yang kuat juga mendorongnya untuk selalu memberikan yang terbaik kepada para mahasiswanya. Salah satunya adalah dengan membangun hubungan yang baik dengan perusahaan terkemuka seperti SAP Australia, SAP University Alliances dan GS1 Australia. Dari koneksi yang erat inilah Sherah kemudian mengusahakan teaching partnership, termasuk pengadaan sertifikasi guna membantu mahasiswa dalam membangun karier ke depan.

Ditanya mengenai tips dan trik untuk yang tertarik mengejar karier sama seperti dirinya, ini jawabannya, “Memiliki kemauan dan tekad karena komitmen dan dedikasi adalah faktor terpenting dalam dunia akademis.”

Teks: Putri
Foto: Windu Kuntoro & Putri