Best Websites to help you study

 

Bulan Agustus, artinya bulan kuliah mulai lagi. Sudah harus memilih subject, sudah harus mulai menghadiri secara rutin kuliah dan tutorial, mengerjakan tugas dan rajin-rajin ke perpustakaan. Sebelum masa-masa ujian mulai, OZIP ingin berbagi situs-situs Internet yang sangat berguna untuk meningkatkan kinerja dan prestasi kamu sebagai seorang mahasiswa – if you care enough, that is!

 

Personalexcellence.co

 

Personal Excellence digawangi oleh Celestine Chua, seorang wanita dari Singapura. Celestine lulus kuliah sebagai salah satu mahasiswi terbaik jurusan Marketing di kampusnya, National University of Singapore (NUS). Ia bahkan mendapat predikat Most Outstanding Student di Fakultas Bisnis angkatannya. Seperti yang kita ketahui, NUS adalah salah satu kampus terbaik di Asia Pasifik dengan kualitas yang tidak diragukan lagi. Celestine pernah menjalani karir di P&G, salah satu brand consumer products global. Namun, sebelum ia berhasil mendapatkan pekerjaannya, ia berhasil menyabet penghargaan sebagai Dean’s List berturut-turut selama 3 tahun masa kuliahnya. Seperti yang mungkin beberapa teman telah ketahui, masuk Dean’s List berarti teman-teman berada di 1- 5 % teratas dari angkatan teman-teman. Jadi kalau standard kepintaran bertambah di angkatan teman-teman, maka penentuan rata-rata nilai yang dijadikan batas Dean’s List pun semakin tinggi.

 

Di blog yang kini menjadi fokus bisnisnya, Celestine memberikan free e-book berjudul How to Be a Dean’s Lister. Dalam free e-booknya ini, ia menjelaskan tips-tips untuk mendapatkan top grade. Ia juga fokus untuk aspek psikologis seorang siswa, di mana mereka diharapkan bisa benar-benar percaya dan yakin bahwa mereka bisa meraih nilai terbaik dan semaksimal mungkin. Kalau tidak yakin maka tentu saja akan sulit menerobos penghalang dari diri sendiri.

 

Beberapa tips yang diungkapkannya antara lain, adalah perhatikan berapa persentase dari total nilai akhir yang dimiliki oleh setiap komponen course yang kamu ambil. Misalnya, essay 40 %, tutorial 20 %, dan exam 40 % dari nilai akhir kamu. Jangan sampai kamu mengerjakan essay hanya di detik-detik terakhir dan belajar sungguh-sungguh hanya ketika ujian. Karena persentase nilai yang diberikan sama, maka berikan proporsi usaha yang sama besarnya, baik untuk tugas essay maupun persiapan ujian.

 

Selain itu, ia juga menekankan, pentingnya mendorong diri kamu untuk memastikan bahwa kamu mengerti apa yang diajarkan pada saat hal tersebut diajarkan, ketika kamu pertama kali mendengarkannya di kelas atau di seminar tutorial. Kalau ditunda-tunda, kamu tidak akan melakukannya. Sulit sekali untuk fokus di rumah daripada di kampus. Dengan fokus belajar di kelas, kamu punya semua material yang kamu punyai, kamu bisa bertanya ke teman sekelas, atau langsung mengecek pengertian kamu kepada dosen yang mengajar. Hal lainnya, pastikan bahwa kamu sudah melakukan persiapan yang harus dilakukan sebelum menghadiri tutorial juga sangat krusial – karena tidak akan bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal dalam diskusi tutorial tanpa kita melakukan persiapan sebelumnya.

 

Di website ini juga ada kategori Studies & School, di mana Celes dan beberapa penulis tamu menjawab pertanyaan para pembaca situs ini yang ternyata masih banyak yang duduk di bangku sekolah atau kuliah.

 

Scotthyoung.com

 

Jika saran-saran yang diberikan oleh Celestine terdengar umum seperti common sense dan lebih ke aspek disiplin psikologis dan disiplin kamu melakukan pekerjaan yang memang seharusnya kamu lakukan dan tidak menunda-nundanya, maka Scott H. Young di situsnya menjelaskan berbagai trik-trik yang bisa membantu kamu untuk belajar lebih baik. Scott mempunyai passion menemukan teknis-teknis belajar yang lebih efisien dan efektif untuk membantu kamu lebih mudah mengerti apa yang sedang kamu pelajari.

 

Jika Celestine mempunyai kredibilitas tiga tahun berturut-turut menjadi mahasiswi top 5 per sen di kampusnya, maka kredibilitas Scott adalah ia mampu menyelesaikan mata pelajaran Kalkulus completely online dari MIT dan dalam jangka waktu yang sangat singkat. Kini, challenge terbaru yang ia selesaikan adalah lulus final exam 33 mata pelajaran dalam program Computer Science MIT tanpa menghadiri universitas tersebut, dalam waktu 12 bulan (program yang sebenarnya adalah 4 tahun, ia melakukannya dengan belajar lewat website MIT Open Courseware online).

 

Kenapa Scott sangat suka belajar? Sebenarnya ia belajar bukan hanya karena suka belajar, namun karena ia menganggap sangat perlu menguasai programming dan Computer Science. Ia tertarik dengan kedua hal tersebut dan merasa perlu menguasai hal itu. Ditambah lagi, ia ingin memperlihatkan orang-orang bahwa kita bisa belajar lebih banyak dalam waktu yang lebih cepat.

 

Scott juga pernah mengadakan program Learning Steroid, di mana setiap bulan ia berbagi satu atau dua tips yang bisa diterapkan untuk mempermudah dan mempercepat kegiatan belajar teman-teman.

 

Salah satu ide yang ia terapkan adalah konsep holistic learning, untuk mata pelajaran yang dibangun di atas konsep-konsep yang saling berhubungan.  Dengan model holistic learning, yang menggunakan metode seperti “visceralisation” (membayangkan bagaimana suatu konsep yang abstrak dalam bentuknya yang bisa dilihat, didengar, dirasakan, dicium baunya), “metaphor” (membuat metafor untuk mengerti bagaimana hubungan antara dua konsep), dan “exploration” (untuk mengetahui mana hasil metaphor atau visceralisation kita yang kurang pas, kita perlu melakukan eksplorasi dengan membaca buku teks atau dengan melakukan contoh soal) maka kita bisa mencapai pengertian yang lebih dalam tentang model yang mendasari ilmu pengetahuan tersebut.

 

Selain itu, ia juga selalu mengadvokasi untuk kita melakukan flow-based notetaking ketika berada di kelas kuliah. Mengambil catatan sesuai dengan flow pelajaran akan memudahkan kita untuk mempunyai mind-map yang kokoh dan pengertian menyeluruh tentang apa yang kita pelajari di kelas.

 

pic : http://www.wallibs.com/gudang/colorful-books-wallpaper.jpg