Bendera Merah Putih Berkibar di Langit Australia

Indonesia merayakan hari jadinya yang ke-73 tahun ini. Hiruk-pikuk perayaan kemerdekaan tak hanya terjadi di Indonesia namun juga Australia. Tak berbeda dengan di Indonesia, di Melbourne, bendera merah putih juga berkibar di angkasa. Ini bukan kali pertama; sudah beberapa tahun belakangan, bendera merah putih menghiasi langit Melbourne di setiap tanggal 17 Agustus.

Acara pengibaran bendera (Flag Hoisting) yang digelar oleh pihak Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) ini merupakan rangkaian perayaan kemerdekaan upacara Republik Indonesia secara rutin setiap tahunnya. Acara yang dimulai pukul dua siang ini dibuka oleh penampilan Pasukan Pengibar Bendera (PASKIBRA) yang memamerkan kemampuan baris-berbaris mereka sebelum memulai seremoni pengibaran bendera. Setelah bendera dikibarkan, acara kemudian diikuti oleh penampilan Tari Jaipong dari komunitas Lenggok Geni dan juga pertunjukan musik tradisional Kalimantan Tengah dari Rayhan Sudrajat, musisi yang juga mahasiswa master kajian musikologi di Monash University Australia.

 

Anggi, salah satu anggota komunitas tari Lenggok Geni menjelaskan bahwa ia amat bangga dapat merayakan hari kemerdekaan Indonesia di negeri tetangga untuk pertama kalinya. Anggi berharap budaya dan acara semacam ini dapat terus dirayakan setiap tahun untuk mengenalkan budaya dan identitas Indonesia di mata dunia. “Budaya adalah kunci untuk bisa mengenalkan identitas kita pada dunia,” tukasnya.

Sementara itu, Rayhan mengaku sempat menitikkan air mata saat bendera Indonesia dikibarkan. Rayhan juga menyelipkan harapannya untuk warga Indonesia di hari kemerdekaan ini. “Saya berharap lebih banyak orang yang ingin tahu tentang budaya Indonesia, tidak hanya musiknya namun juga lebih mengenal karya sastra lisannya, mengetahui filosofi, adat istiadat, serta bahasa,” tutur Rayhan.

 

Acara perayaan hari kemerdekaan Indonesia semakin meriah dengan flashmob diiringi Lagu Poco-Poco dan Maumere. Seluruh penonton, baik orang Indonesia maupun dari negara lain, bersorak-sorai mengikuti alunan musik sambal menari bersama.

 

Teks: Nudia Imarotul Husna

Foto: Aloysius Donny Pramadhono