Action! Apply! Do!

Beberapa waktu lalu, saya meluncurkan buku “Bruce Lee: 40 Spirit of Success”—berisi pembahasan dari 40 ungkapan motivasional sang legenda kungfu. Setelah itu, dalam bedah buku serta seminar, ada sebuah pertanyaan yang kerap dilontarkan. Mengapa dalam sampul buku, dari sekian banyak ungkapan sukses seorang Bruce Lee, yang saya cuplik adalah kalimat: Knowing is not enough, we must apply. Willing is not enough, we must do?

Sebenarnya, semua kalimat yang dilontarkannya, punya kekuatan masing-masing. Namun, bagi saya, kalimat itulah yang paling menggerakkan. Kalimat itu membuka kesadaran, bahwa tahu saja tidak cukup, berilmu saja belum akan jadi kekuatan. Karena, sejatinya, yang bisa menjadikan kita sukses adalah saat kita mulai melakukan tindakan untuk mewujudkan segala impian menjadi nyata. Itulah kekuatan sebenarnya yang mendasari seseorang untuk meraih sukses. Action! Apply! Do!

Kita melakukan segala sesuatu (bertindak) untuk mencapai tujuan. Ada yang bekerja sebagai pendidik, sebagai pegawai kantoran, sebagai pengusaha, sebagai dokter, sebagai atlet, sebagai penulis, sebagai pejabat, dan aneka profesi lainnya. Kita semua secara aktif melakukan sesuatu untuk menghasilkan karya sesuai bidang masing-masing serta mencapai apa yang diinginkan.

Hal tersebut kembali menegaskan pengertian dari Bruce Lee, yakni bahwa tanpa tindakan nyata, tanpa mengaplikasikan ilmu yang kita punya, kita tak kan jadi siapa-siapa atau ekstrimnya, tak akan jadi apa-apa.

Bagaimana agar sukses makin berarti? Seorang guru akan dikenang sebagai guru yang andal saat ia berhasil membuat murid-murid berkualitas yang mampu berdaya guna bagi masyarakat sekitarnya. Seorang pekerja kantoran, ia akan jadi karyawan yang dikenang penuh kebaikan jika berhasil memaksimalkan kemampuan untuk berkembangnya diri dan perusahaan. Begitu juga seorang dokter yang berhasil menyembuhkan pasien, penulis yang punya karya yang mampu memotivasi dan menggerakkan, pejabat yang mampu memaksimalkan jabatannya demi kepentingan dan kebaikan negerinya, serta berbagai profesi lainnya, bisa disebut meraih “sukses yang sejati”, saat mereka bisa mengerjakan sesuatu yang nyata bagi lingkungan dan sekitarnya.

Salah satu contoh kisah yang sangat pas untuk menggambarkan bahwa pekerjaan bisa mendatangkan kemuliaan ada pada binatang lebah pekerja. Meski kecil, hanya dipersenjatai dengan sengat di ujung tubuhnya—itu pun konon akan langsung mati seusai menyerang makhluk yang dianggap mengganggunya. Lebah adalah contoh nyata, bahwa rutinitas yang dilakukan dengan konsisten, pasti memberi manfaat yang nyata. Dari bunga tempatnya mengambil madu, ia membawa serbuk sari yang siap tersebar saat ia terbang, hingga mampu menyemaikan tanaman lain di sekelilingnya terbang. Madu yang dibawa pun bukan sekadar dipakai untuk dirinya. Selain dikumpulkan untuk komunitasnya, madu punya khasiat yang sangat bermanfaat bagi makhluk lain, terutama manusia. Inilah contoh nyata, apa pun profesi dan posisi serta peran kita, pasti punya manfaat yang luar biasa.

Untuk itu, apa pun profesi dan peran kita dalam kehidupan, sadari bahwa kita sedang dalam “proyek” besar sebagai “seniman” kehidupan, yang punya tugas berkarya sesuai dengan bidang dan kemampuan masing-masing. Maka, jangan pernah meremehkan apa yang sudah kita lakukan saat ini. Sebab, jika semua hal itu dilakukan dengan keikhlasan dan ketulusan, pasti akan memiliki berjuta makna.

Mari, maksimalkan aktivitas dan pekerjaan kita dengan menggerakkan tubuh, jiwa, dan pikiran untuk menghasilkan berbagai karya yang sesuai kemampuan kita. Terus berusaha, terus berupaya, terus bergerak, terus memaksimalkan segala potensi yang ada, maka ilmu, pengetahuan, bakat, profesi, dan apa pun yang kita punya, akan jadi modal kuat meraih sukses yang kita damba, yang juga bermanfaat bagi banyak orang.

Salam sukses Luar Biasa!

Teks: Andrie Wongso